Makalah
“Perkembangan
Nasionalisme di Cina”
Oleh :
Moh Adib Muzakki
Moh jaylani
Moh Ubaidi Sahlan
Nur Laila
Nurul Fadilah
Qurratul Aini
MA SUMBER BUNGUR
PAKONG PAMEKASAN
2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hambanya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan – Nya
mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini kami susun agar pembaca dapat mengetahui seberapa
besar pengaruh perpustakaan sekolah terhadap mutu pendidikan yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah kami susun dengan berbagai
rintangan. Baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makala
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembingbing
yang banyak membantu, mendukung serta memotivasi kmi agar dapat menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Dan
kami mohon untuk kritik dan saran dari pembaca. Terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Nasionalisme
China
B. Runtuhnya
Dinasti Manchu
C. Timbulnya
Nasionalisme Cina
D. Ajaran
Dr. Sun Yat Sen
E. Peran Dr.
Sun Yat Sen Dalam Nasionalisme di Cina
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak
tahun 1644 sampai 1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina
karena dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina. Masuknya pengaruh Barat
menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti Manchu sudah
lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat. Oleh karena itu muncul gerakan
rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu para imperialis Barat dan
Dinansti Manchu yang juga dianggap penguasa asing. Munculnya gerakan
nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850 –
1864) dan kemudian disusul oleh pemberontakan Boxer.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
awal terjadinya pergerakan nasionalisme Cina?
2. Mengapa
terjadi nasionalisme di Cina?
3. Seberapa
besar kah tokoh Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan nasionalisme Cina saat itu?
C. Tujuan
Penulisan
1. Menjelaskan
tentang hal-hal apa yang menjadi andil besar dalam pergerakan nasionalisme di
Cina.
2. Menyebutkan
sebab-sebab yang menjadikan dalang terjadinya nasionalisme Cina saat itu.
3. Menjelaskan
tentang pengaruh Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan nasionalisme di Cina.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nasionalisme
China
Dinasti terakhir kekaisaran Cina adalah
dinasti Manchu yang memerintah sekitar tahun 1644 sampai dengan 1912 yang
berasal dari Asia Tengah, sehingga sebenarnya merupakan dinasti asing bagi
rakyat Cina. Kaum atau penduduk bangsa Manchu adalah seorang tuan-tuan tanah
besar yang telah memmiliki hak-hak istimewa. Dalam abad ke 19 kekaisaran Cina
dalam keadaan lemah, sehingga tidak mampu menghadapi kekuasaan Eropa. Akibat
kekalahannya dalam perang candu, Cina harus menyerahkan Hongkong dan lima
pelabuhan harus dibuka bagi bangsa Eropa saat itu. Dalam perang dengan Jepang
pada tahun 1894-1895 kekaisaran Cina juga kalah dan terpaksa harus melepaskan
Formosa kepada Jepang berdasarkan perjanjian Syimonoseki.
B. Runtuhnya
Dinasti Manchu
Mulai
pertengahan abad ke-17 ( 1644), Cina berada di bawah kekuasaan dinasti asing
yakni Dinasti Machu. Di bawah pemerintahan Kaisar K'ang Hsi (1662–1722) dan
Ch'ien Lung (1736–1796), Cina mengalami masa kejayaan. Akan tetapi, setelah
meninggalnya kedua kaisar tersebut. Dinasti Manchu berangsur-angsur mengalami
kemunduran dan akhirnya runtuh.
1) Perang Candu
(1839–1842).
Gerakan kebangsaan Cina tidak hanya berjuang untuk
pembaharuan, tetapi juga untuk menentang pengaruh orang asing, dan meruntuhkan
dinasti Manchu seperti yang telah dijelaskan diawal tadi.
Berawal dari
aktivitas Inggris yang memasukkan candu secara besar-besaran ke Cina tanpa
membayar bea cukai menyebabkan Cina (Lin Tse Hsu) membuang 20.000 peti candu
seharga 9 juta dollar ke laut. Hal ini menimbulkan ketegangan antara Cina dan
Inggris sehingga meletuslah Perang Candu. Perang berakhir dengan kemenangan
Inggris dan diakhiri dengan Perjanjian Nanking, 29 Agustus1842.
Perjanjian Nanking isinya, antara lain sebagai berikut:
a) Cina
menyerahkan Hongkong kepada Inggris.
b) Cina mengganti
kerugian perang sebesar 6 juta dollar.
c) Lima kota
pelabuhan (Canton, Amoy, Foochow, Ningpo, dan Shanghai) dibuka untuk
perdagangan asing.
Kekalahan Cina dalam Perang Candu ini mengakibatkan martabat
bangsa Cina menurun dan suramnya Dinasti Manchu di dunia internasional.
2) Pemberontakan
T'ai Ping.
Pemberontakan ini dilakukan oleh rakyat Cina yang bertujuan
untuk menggulingkan kekuasaan Dinasti Manchu. Adapun sebab-sebab timbulnya
pemberontakan T'ai Ping, antara lain sebagai berikut:
a) Lenyapnya
kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchuakibat kekalahannya dalam Perang
Candu.
b) Rakyat yang
sudah menderita masih dibebani pajak yang tinggi untuk ganti kerugian perang.
c) Timbulnya
semangat nasionalisme.
d) Berkembangnya
agama Kristen Pemberontakan meletus pada tahun 1851 di Kwangsi di bawah
pimpinan Hung Hsiu Chuan. Dengan paham Kristennya, Hung ingin membebaskan
rakyat Cina dari kekuasaan Dinasti Mancu yang korup dan bobrok. Di Nanking,
Hung Hsiu Chuan berhasil mengangkat dirinya menjadi raja dengan gelar T'ien
Wang (Kaisar Langit) dan kerajaannya dinamakan T'ai Ping Tien Kuo (Kerajaan
Surga yang Abadi). Namun, pemberontakan ini akhirnya berhasil dipadamkan oleh
Dinasti Manchu pada tahun 1864.
3) Perang Cina
Jepang I (1894–1895)
Lama sebelum perang berlangsung, Korea adalah negeri jajahan
Cina. Namun, mulai 1894 Jepang menaruh perhatian yang sangat besar kepada Korea
sehingga berusaha merebutnya dengan melawan Cina. Perang berakhir dengan
kemenangan Jepang dan diakhiri dengan Perjanjian Shimonoseki, 17 April 1895.
Perjanjian Shimonseki isinya, antara lain sebagai berikut:
a) Cina mengakui
kemerdekaan Korea.
b) Cina harus
menyerahkan Kepulauan Pescadores dan Taiwan kepada Jepang.
c) Cina harus
membayar ganti kerugian besar sebesar 200 juta tael.
4) Pemberontakan
Boxers
Gerakan Boxers semula anti terhadap Dinasti Manchu, namun
oleh Kaisar Janda Tua, yakni Ibu Tzu Hsi, kemudian dibujuk supaya anti terhadap
Barat. Boxes mengepung perwakilan Barat yang ada di Peking. Karena merasa
terancam, negara-negara Barat yang mempunyai perwakilan di Peking kemudian
membentuk pasukan internasional. Berkat pasukan internasional gerakan Boxers
berhasil dipadamkan dan diakhiri dengan Protokol Peking 1901.
C. Timbulnya
Nasionalisme Cina
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Cina adalah sebagai
berikut:
1) Lenyapnya
kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchu. Dinasti Manchu yang pernah
membawa kejayaan Cina, kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar (K'ang
Hsi dan Ch'ien Lung) meninggal. Akibatnya, lenyap pula kemakmuran Cina.
2) Pemerintahan
Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.
3) Adanya
korupsi dan pemborosan yang merajalela, terutama di kalangan Istana Manchu.
4) Kekalahan
Cina dalam Perang Cina–Jepang I.
5) Munculnya
kaum intelektual Cina. Mereka telah mengenal pahampaham Barat, seperti
liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian
muncul cita-cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.
D. Ajaran
Dr. Sun Yat Sen
Kekalahan
demi kekalahan diderita oleh Cina akibat pemerintahan Manchu yang makin lemah.
Hal ini menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda untuk bangkit menyelamatkan
bangsa dan negaranya. Dari kelompok inilah, kemudian tampil salah seorang tokoh
nasional Sun Yat Sen. Ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min
t'sen (kebangsaan atau nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi ), dan
min sheng (kesejahteraan atau sosialisme). Dengan asas San Min Chu I, Sun Yat
Sen bercita-cita setelah Manchu runtuh akan dibentuk satu pemerintahan pusat
yang demokratis. Di samping itu, akan mengangkat harkat dan martabat bangsa
Cina sejajar dengan negara-negara Barat. Ia berhasil mengadakan pendekatan
kepada rakyat dan menghimpun kekuatan rakyat di Cina Selatan untuk
menggulingkan Manchu. Pada tanggal 10 Oktober 1911 meletuslah revolusi di
Wuchang (Wuchang Day) di bawah pimpinan Li Yuan Hung dan berhasil menggulingkan
kekuasaan Manchu. Itulah sebabnya, tanggal 10 Oktober 1911 kemudian dijadikan
hari Kemerdekaan Cina. Dengan Revolusi Cina 1911, berarti runtuhlah kekuasaan
Manchu. Selanjutnya, pada tanggal 1 Januari 1912 Sun Yat Sen dipilih sebagai
Presiden Cina yang baru. Saat itu, wilayah Cina baru meliputi wilayah Cina
Selatan dengan Nanking sebagai ibu kotanya. Cina Utara diperintah oleh Kaisar
Hsuan Tsung (yang masih kanak-kanak) dengan didampingi oleh Yuan Shih Kai
menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Cina (12 Februari 1912). demikian
berakhirlah kekuasaan Manchu di Cina. Wuilayah Cina Selatan dan Cina Utara
berhasil dipersatukan. Yuan Shih Kai yang turut menandatangani penyerahan
kekuasaan dan diberi kekuasaan untuk mengaturnya. Ia pun berambisi besar untuk
menjadi presiden. Demi tetap tegaknya Republik Cina dan untuk terhindar dari
perang saudara maka Sun Yat Sen mengundurkan diri dari jabatan presiden (15
Februari 1912) dan menyerahkannya kepada Yuan Shih Kai. Sun Yat Sen
mengundurkan diri ke Canton pada bulan Agustus 1912 dan mendirikan Partai Kuo
Min Tang (nasional) dengan asas San Min Chu I. Pada perkembangannya, setelah
Yuan Shih Kai menjadi presiden, ia bertindak diktator seperti kaisar. Pada tahun
1916, Yuan Shih Kai meninggal sehingga memberi kesempatan Sun Yat Sen kembali
memimpin Cina Selatan. Di Cina Utara kemudian berdiri Partai Kung Chang Tang
(komunis) di bawah pimpinan Li Li-san sebagai tandingan Partai Kuo Min Tang.
Sun yat Sen bercita-cita untuk menyatukan seluruh Cina, namun sayang
citacitanya belum terwujud telah meninggal dunia ( 1925) dan digantikan oleh
Chiang Kai Shek.
E. Peran Dr.
Sun Yat Sen Dalam Nasionalisme di Cina
Salah satu
tokoh nasionalis Cina adalah Dr. Sun Yat Sen. Berikut ini simaklah perjuangan
Dr. Sun Yat Sen . Dr. Sun Yat Sen merupakan tokoh nasionalis Cina ternama. Ia
mencita-citakan Cina baru yang didasarkan San Min Chu I (Tiga Sendi Kedaulatan
Rakyat) yaitu nasionalisme, demokrasi dan sosialisme.
Revolusi
nasional di bawah pengaruhnya meletu di Wuchang 11 Oktober 1911. Mulanya
revolusi ini berperan di Cina Selatan, sementara Cina Utara masih dikuasai
orang Manchu (kaisar Pu Yi) dan para Warlord.
Demi membentuk Cina bersatu (utara dan selatan) ia rela menjadi presiden
jendral Yuan Shih Kai 1911-1916 (salah satu Warlord yang berpengaruh).
Sementara Dr. Sun Yat Sen mengundurkan diri ke Kanton dan mendirikan KuoMinTang
(Partai Nasionalis). Antara 1916-1922 di Cina terjadi kekacauan dan akhirnya
dapat dipadamkan dan Dr. Sun Yat Sen menjadi preesiden sampai akhir hayatnya
1924.Pengganti Dr. Sun Yat Sen adalah Chuang Kai Shek.
Chiang berhasil
mengalahkan panglima perang. Keberhasilan Chiang ditopang oleh cara agen
komunis yang mempengaruhi rakyat(petani di Utara) untuk menentang para panglima
perang. Tetapi Chiang khawatir kaum komunis akan berbalik menentangnya.
Kemudian, dia memerintahkan pembantaian para pendukung kaum komunis. Jenderal
Chiang Kai Sek dan kaum komunis walaupun telah berjuang bersamasama, tetapi
satu sama lain tidak saling percaya. Salah seorang komunis yang bernama Mao
Zedong selamat dari pembantaian itu. Kemudian dia memimpin perlawanan dengan
membentuk pemerintahan yang berkiblat kepada Soviet. Akhirnya pasukan Mao
berjaya. Tahun 1949, Mao mendirikan Republik Rakyat Cina (RRC). Sementara
Chiang Kai Shek yang di dukung Amerika Serikat namun tidak di dukung oleh
rakyat (petani) beserta pendukungnya meninggalkan Cina daratan maupun lautan
melanjutkan pemerintahan menurut garis politik kuo Min Tang.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Cina merupakan negara yang memiliki
sejarah cukup tua. Negara ini diperintah oleh berbagai dinasti. Kepala
pemerintahannya disebut kaisar. Salah satu dinasti asing yang pernah menguasai
Cina adalah dinasti Manchu (dinasti Ching) 1644 – 1912 yang berasal dari
Manchuria.Dari keterangan di atas, apakah Anda dapat menduga bagaimana
munculnya nasionalisme dari negara tersebut? Kalau belum bisa, simaklah uraian
selanjutnya. Nasionalisme Cina tersulut setelah rakyat kecewa terhadap penguasa
Manchu yang dinilai bukan dinasti keturunan Cina. Kebencian itu semakin
memuncak setelah bangsa Inggris mengungguli pasukan kaisar dalam Perang Candu
tahun 1842. Kaisar dinilai lemah dan bertanggung jawab atas penderitaan rakyat
Cina akibat penjajahan bangsa Eropa, AS dan Jepang. Akhirnya revolusi pun
pecah. Kaisar Manchu tahun 1911 digulingkan oleh rakyatnya sendiri dan Cina
menjadi republik. Namun republik ini rapuh karena panglima perangnya saling
bertikai.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Abdul Hamid, dkk.1981. Sejarah Umum. Jakarta:
PT.Grafitas
http://sejarah-interaktif.blogspot.com/2011/12/latar-belakang-tumbuh-dan-berkembangnya.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme_Cina/2012/20/10/09:29.
0 Komentar